Lalu aku menemukan sebuah saputangan. “Ini kan saputangan Arissa, 
tidak mungkin kan Arissa pelakunya”, kataku. Tiba-tiba saja aku 
mendengar crek..crek.. . Aku pun langsung turun ke bawah. Ternyata benar
 dugaanku pintu ruangan kesenian dikunci dari luar. Lalu aku melihat ada
 sebuah celah di pintu, aku pun melihat orang yang sedang membelakangi. 
Eehhhh….. Arissa… kenapa dia mengunci pintu ruang kesenian…., Apa dia 
pelakunya ?????.  “BUKA PINTUNYA” teriakku dari dalam. Tapi Arissa sama 
sekali tidak menoleh, memang benar dia pelakunya kataku dalam hati. 
Sekarang aku pun mencari jalan keluar dari panggung ini sebelum malam 
tiba karena sekolah sangat menakutkan jika hari sudah malam. Aku pun 
menemukan jendela kecil. Tapi untunglah aku dapat keluar juga  dari 
tempat itu. Ini hanya memperlambatku untuk menemui Miyako. Aku pun 
langsung pergi ke rumah sakit. Di rumah sakit terlihat banyak suster dan
 dokter yang masuk ke dalam ruang rawat Miyako dan Rii. Aku pun bertanya
 “Suster sebenarnya apa  yang terjadi ?” “Maaf.., saya tidak bisa 
memberitahukan sekarang karena Pasien yang bernama Miyako dalam keadaan 
kritis, nafasnya sudah hilang. Eeehh apa Miyako………., Perkataan suster 
tadi membuatku menjadi bingung dan gelisah. Beberapa menit pun suster 
keluar dari ruangannya, “Suster bagaimana keadaan Miyako ???” tanyaku. 
“Maaf de…. Miyako sudah tidak bisa tertolong lagi” kata Suster.” APAAA……
 suster jangan ngomong sembarangan”. “Kalau ade gak percaya liat aja ke 
kamarnya” kata suster. Aku pun masuk ke kamar rawat itu lalu kulihat 
wajah Miyako yang sudah mulai memucat. Air mata pun mengalir “Miyako… 
miyako kamu gak boleh mati…, maafkan aku selama ini, aku telah 
menyakitimu, sebenarnya aku sayang sama Miyako Kataku. “Tuhan jika kau 
member Miyako satu kesempatan untuk hidup, aku berjanji akan selalu 
menjaganya dan menyayaginya” kataku lagi. Tiba-tiba saja Miyako bernafas
 kembali, aku pun kaget dan langsung berteriak  , “SUSTER….. DOKTER… 
Miyako belum mati..dia masih hidup” kataku. Dokter dan suster segera 
datang , “Ini sangat ajaib, ini muzijat, Nah sekarang tinggalkan dia 
karena dia butuh istirahat yang banyak  ” kata Dokter. “tapi…tapi…”. 
“Sudah tak apa lagi pula ada kami” kata suster. “Bagaimana dengan 
keadaan Rii dok” tanyaku. “Saya juga gak tau kenapa Rii tidak bangun 
bangun juga” kata dokter. “Kalau begitu saya pulang dulu ya” kataku. Aku
 pun tiba di rumah dan langsung pergi tidur. Keesokan paginya.., aku 
berangkat sekolah, dan aku menemui Arissa. “Arissa apa kau yang mengunci
 pintu ruang seni”tanyaku. Arissa terlihat cengo tetapi dia menjawab 
dengan tenang “Kemarin aku disuruh pak guru karena kata pak guru sudah 
tidak ada orang lagi di  ruang seni tapi ternyata ada kamu” kata Arissa.
 “Tapi setelah kau mengunci pintu aku memanggilmu tapi kau tidak 
menoleh” kataku. “E…eh aku gak mendengar kau memanggilku” kata Arissa. 
Mungkin memang seharusnya aku tidak mencurigai Arissa karena dia kan 
sahabatku, Dia gak pernah bohong. Bel sekolah pun berbunyi,  Pelajaran 
pun dimulai.. Hari ini Rei terlihat sangat marah kepadaku, aku dpat 
mengetahuinya dari tatapan matanya. Istirahat pun tiba, Aku pergi ke 
toilet karena ingin buang air kecil. Pada saat aku masuk toilet aku 
mendengar suara dari luar yang berkata “Kerja yang bagus Arissa” “Ya.. 
sama-sama” Ini kan suara Rika dan Arissa. “Sekarang  Arissa  tugasmu 
yang baru adalah lenyapkan Nanako” “Baik…. Tapi ingat janji itu ya ” 
Eeehhh… mereka sekokongkol ????  dan  janji apa????.  Mereka mau 
melenyapkanku dari dunia ini ????????..........
Create by cik-cik
Bersambung ke part 9
Ditunggu ya
Terimakasih >.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar